14 March 2011

Hubungan keadaan wilayah terhadap perekonomian di kota Palembang

Palembang adalah ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Sumatera Selatan yang dikelilingi oleh 4 provinsi, yaitu : Lampung, Bengkulu, Jambi dan Belitung, merupakan Provinsi terkaya ke-5 di Indonesia. Dengan luas wilayah 400,61 Km2, secara administratif Kota Palembang terbagi dalam 16 kecamatan dan 107 kelurahan, dengan jumlah penduduk mencapai ± 1.500.000 Jiwa. Pertumbuhan ekonomi saat ini mencapai 6,7 % dengan migas, 8 dan 24% tanpa migas. Stuktur perekonomian di Palembang didominasi oleh sektor industri, perdagangan dan jasa.
Otonomi Daerah membawa implikasi yang luas dalam sistem kepemerintahan, yaitu berubahnya sistem sentralisasi menjadi sistem desentralisasi. Otonomi daerah memberikan peluang sekaligus tantangan bagi setiap daerah untuk dapat melaksanakan pembangunannya atas prakarsa sendiri dengan prinsip otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejarah Singkat Kota Palembang
Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 % tanah yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990). Berkemungkinan karena kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan; sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.
Letak Geografis
Secara geografis, Kota Palembang terletak pada 104O 37 104O 52 Bujur Timur dan 2O 52 3O 5 Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Palembang adalah 400,61 Km2 atau 40.061 Ha dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Kota Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalur jalan Lintas Pulau Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu Kota Palembang juga terdapat Sungai Musi yang berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah dan merupakan Kota Air yang terdiri dari 14 kecamatan dan 103 kecamatan.
Iklim dan Topografi
Iklim Kota Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbih, kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu Kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius. Curah hujan pertahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89 % dengan rata - rata penyinaran matahari 45 %. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi yaitu pada bagian utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata 0 - 20 mdpl.
Keadaan Alam
Pada tahun 2002 suhu minimum Kota Palembang terjadi Bulan Oktober 22,70C, tertinggi 24,50C pada bulan Mei, sedangkan suhu maksimum terendah 30,40C pada Bulan Januari dan tertinggi pada Bulan Sepetember 34,30C. Tanah dataran tidak tergenang air : 49 %, Tanah tergenang musiman : 15 %, Tanah tergenang terus menerus : 37 % dan Jumlah sungai yang masih berfungsi 60 buah (dari jumlah sebelumnya 108) sisanya berfungsi sebagai saluran pembuangan primer.
Topologi
Tropis lembab nisbi, Suhu antara 220-320 Celcius, Curah hujan 22-428 mm / tahun, Pengaruh pasang surut antara 3-5 meter, dan Ketinggian tanah rat-rata 12 meter diatas permukaan laut
Fisik Wilayah
Jenis tanah Kota Palembang berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang paling muda, banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Palembang - Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang agak tinggi terletak dibagian utara kota. Sebagian kota Palembang digenangi air terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.
Peluang investasi di Kota Palembang terutama pada sektor-sektor unggulan yaitu :
1.              Sektor Industri
Pada sektor industri peluang investasi meliputi :
-       Industri pengolahan makanan dan minuman
-       Industri kulit
-       Industri barang-barang dari karet
-       Industri kerajinan ( kayu, bambu, tanah liat, kulit )
-       Industri petrokimia
-       Industri logam
-       Industri karet  mentah
    2.  Sektor Pertanian
Pada sektor pertanian peluang investasi meliputi :
-       Budidaya tanaman bahan makanan (padi, palawija, sayuran dan buah-buahan
-       Budidaya perikanan air tawar
-       Penggemukan sapi dan kambing
-       Peternakan ayam dan telur
      3.  Sektor Perdagangan dan jasa
Pada sektor perdagangan dan jasa peluang investasi meliputi :
-       Perdagangan retail ( alat rumah tangga, elektronik, kendaraan dll)
-       Restoran dan rumah makan
-       Pengelolaan sekolah, kursus dan bimbingan belajar
-       Pengelolaan rumah sakit, klinik, rumah bersalin dan apotik
-       Pendirian mal dan supermarket
      4.   Sektor Pariwisata
Pada sektor pariwisata peluang investasi meliputi :
-       Perhotelan
-       Rumah makan
-       Travel biro
-       Pembangunan infrastruktur wisata
-       Pengelolaan objek wisata antara lain : Benteng Kuto Besak, Pulo Kemaro dan Pulo Kerto
-       Toko souvenir, Kerajinan songket
-       Pengelolaan kapal pesiar
      5. Infrastruktur Perkotaan
Pada sektor Infrastruktur Perkotaan peluang investasi meliputi :
-       Pengelolaan air bersih
-       Pengelolaan persampahan
-       Pembangunan jalan dan jembatan
-       Pengelolaan parkir
-       Pengelolaan energi listrik

Jadi dapat disimpulkan bahwa keadaan geografis Palembang yang lebih banyak dataran yang diselimuti air dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar. Mereka menggunakannya untuk perdagangan. Sehingga tidak ada lahan kosong yang tidak dipergunakan untuk meningkatkan tingkat perekonomian kota Palembang tersebut.

No comments:

Post a Comment